Memimpin pembangunan pusat data yang berkelanjutan

Pada tanggal 17 Mei 2024, di Forum Industri Pusat Data Global 2024, “Buku Putih Pembangunan Pusat Data Generasi Berikutnya ASEAN” (selanjutnya disebut sebagai “Buku Putih”) yang diedit oleh Pusat Energi ASEAN dan Huawei telah dirilis. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan industri pusat data ASEAN untuk mempercepat transformasi ramah lingkungan dan rendah karbon.

Gelombang digitalisasi global sedang berlangsung, dan ASEAN sedang mengalami periode perkembangan pesat dalam transformasi digital. Dengan munculnya data dalam jumlah besar dan meningkatnya permintaan akan daya komputasi, pasar pusat data ASEAN menunjukkan potensi pengembangan yang sangat besar. Namun, peluang datang bersamaan dengan tantangan. Karena ASEAN terletak di iklim tropis, pusat data memiliki kebutuhan pendinginan yang tinggi dan konsumsi energi yang tinggi, serta PUE yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata global. Pemerintahan ASEAN secara aktif mempromosikan penerapan energi terbarukan dan teknologi hemat energi untuk memenuhi kebutuhan keberlanjutan energi. Terus menuntut dan memenangkan masa depan kecerdasan digital.

Nuki Agya Utama, Direktur Eksekutif Pusat Energi ASEAN, mengatakan bahwa buku putih ini menganalisis tantangan yang dihadapi pusat data dalam instalasi dan pengoperasian, serta membahas secara komprehensif tren perkembangan teknologi dan metode untuk mengatasi masalah konsumsi energi, biaya, dan tanggung jawab lingkungan. Selain itu, laporan ini memberikan rekomendasi kebijakan untuk pengembangan pasar pusat data yang sudah matang dan berkembang.

Pada pertemuan tersebut, Dr. Andy Tirta, Direktur Urusan Korporat ASEAN Energy Center, menyampaikan pidato utama. Dikatakannya, selain energi terbarukan yang mendukung ketahanan energi di kawasan ASEAN, efisiensi energi dapat ditingkatkan melalui pengenalan teknologi dan inovasi canggih, mekanisme pembiayaan yang mendukung, kebijakan dan peraturan (termasuk standarisasi tujuan regional) untuk dicapai.

“Buku Putih” mendefinisikan ulang empat karakteristik utama infrastruktur pusat data generasi mendatang: keandalan, kesederhanaan, keberlanjutan, dan kecerdasan, serta menekankan bahwa solusi produk hemat energi harus digunakan dalam desain, pengembangan, serta pengoperasian dan pemeliharaan pusat data. fase untuk meningkatkan Efisiensi Energi Pusat Data.

layanan asuransi kesehatan yang baik

Keandalan: Pengoperasian yang andal sangat penting bagi pusat data. Melalui penggunaan desain modular dan pemeliharaan prediktif AI, semua aspek komponen, peralatan, dan sistem diwujudkan menjadi aman dan andal di semua aspek. Ambil baterai cadangan sebagai contoh. Dibandingkan dengan baterai timbal-asam, baterai lithium-ion memiliki keunggulan yaitu masa pakai yang lama, kepadatan energi yang tinggi, dan tapak yang kecil. Baterai litium-ion harus menggunakan sel litium besi fosfat, yang kecil kemungkinannya terbakar jika terjadi pelepasan panas dan lebih andal. lebih tinggi.

Minimalis: Skala pembangunan pusat data dan kompleksitas sistem terus meningkat. Melalui integrasi komponen, penerapan arsitektur dan sistem yang minimalis dapat dicapai. Mengambil contoh pembangunan pusat data dengan 1.000 kabinet, menggunakan model konstruksi modular prefabrikasi, siklus pengiriman dikurangi dari 18-24 bulan dalam model konstruksi sipil tradisional menjadi 9 bulan, dan TTM dipersingkat sebesar 50%.

Keberlanjutan: Mengadopsi solusi produk inovatif untuk membangun pusat data rendah karbon dan hemat energi agar bermanfaat bagi masyarakat. Mengambil contoh sistem pendingin, kawasan ASEAN menggunakan solusi dinding udara air dingin bersuhu tinggi untuk meningkatkan suhu saluran masuk air dingin, meningkatkan efisiensi pendinginan, dan mengurangi PUE dan emisi karbon.

Intelijen: Metode pengoperasian dan pemeliharaan manual tradisional tidak dapat memenuhi persyaratan pengoperasian dan pemeliharaan pusat data yang rumit. Teknologi digital dan AI digunakan untuk mewujudkan pengoperasian dan pemeliharaan otomatis, sehingga memungkinkan pusat data untuk “mengemudi secara otonom.” Dengan memperkenalkan teknologi seperti 3D dan layar besar digital, manajemen infrastruktur pusat data cerdas global dapat dicapai.

Selain itu, Buku Putih dengan jelas menyatakan bahwa penggunaan energi ramah lingkungan untuk menggerakkan pusat data adalah cara yang efektif untuk mengurangi emisi karbon, dan merekomendasikan agar pemerintah ASEAN menerapkan kebijakan harga listrik preferensial atau pengurangan pajak bagi operator pusat data yang menggunakan energi ramah lingkungan sebagai sumber utama mereka. listrik, yang akan membantu kawasan ASEAN mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon, sekaligus secara efektif mengurangi biaya operasional.

Netralitas karbon telah menjadi konsensus global, dan peluncuran “Buku Putih” menunjukkan arah bagi ASEAN untuk membangun pusat data generasi mendatang yang andal, minimalis, berkelanjutan, dan cerdas. Di masa depan, Huawei berharap dapat bekerja sama dengan ASEAN Energy Centre untuk bersama-sama mempromosikan transformasi industri pusat data yang rendah karbon dan cerdas di kawasan ASEAN serta berkontribusi terhadap masa depan ASEAN yang berkelanjutan.


Waktu posting: 20 Mei-2024